Hibah Pameran s.14 (2014/2015), mempersembahkan :
LOKO SITATO MAHLUK
by Henryette Louise
21 Agustus - 21 September 2015
s14,
Jl. Sosiologi no. 14 komp. perum UNPAD
Cigadung Bandung 40191
Di awal 2014 silam, Angga Wijaya
mahasiswa UNJ (Universitas Negeri Jakarta) yang juga anggota perpustakaan s.14
berhasil memenangkan Hibah Pameran s.14 perdana. Hibah perdana itu masih
menawarkan tema bebas dan terbuka akan segala kemungkinan yang mempertautkan
seni dan permasalahan kehidupan. Debut hibah itu berlangsung sukses. ketika itu
Angga Wijaya mengajukan proposal "Education Objectivity” yang menyinggung
secara kritis perihal seni dan pendidikan yang bagaimanapun berhasil memberikan
pandangan baru pada ruang s.14 yang bertujuan berbagi ruang untuk seni dan kehidupan.
Untuk merealisasikan gagasan dalam proposalnya, Angga Wijaya mengajak kelompok
seniman ABC Forum yang terdiri dari Eti Kurniasih, Ika Setyaningsih, Iin
Novitasari, Meita Meilita, dan Sarah Fidiyanti untuk turut berpartisipasi. Tak
hanya pameran, mereka juga menggelar workshop bersama khalayak umum.
Sebagaimana diketahui, salah satu
syarat pameran Hibah s.14 adalah mewajibkan para pelamar (baik seniman,
kurator, peneliti, pengelola seni) untuk memberikan pelatihan atau workshop
untuk khalayak guna membangun apresiasi mendalam terhadap seniman dan karyanya
dan sekaligus sebagai ruang edukasi bersama.
Hibah Pameran s.14 (2014/2015)
untuk kali kedua ini mengambil tema soal Seni dan Sampah. Dari sejumlah
proposal yang masuk, Henryette Louise melalui proposal bertajuk "Loko
Sitato Mahluk" berhasil memperlihatkan secara sederhana, nyata, dan sangat
terkoordinir, baik dari segi perencanaan hingga persiapan pamerannya. Proposal
tersebut akhirnya terpilih sebagai penerima Hibah untuk tahun ini.
" Sampah jika tidak dikelola
dengan baik berpotensi merusak lingkungan. Mengakibatkan pencemaran baik pada
tanah, air atau pun udara. Akan tetapi jika dikelola dengan baik, sebenarnya
sampah-sampah tersebut masih memungkinkan untuk dimanfaatkan baik dalam bentuk
aslinya ataupun melalui proses pengolahan atau daur ulang."
Kira-kira begitulah gagasan awal
Louise. ia memperlihatkan kepeduliannya terhadap lingkungan dengan
mengeksplorasi sampah-sampah berbahan timah sari atau populer dengan nama seng.
Bermula dari kebiasaannya yang suka mengumpulkan sampah seng di seputar
lingkungannya, dari perumahan kumuh, atau sisa-sisa pembangunan. Kebiasaan itu
ia lakukan sepulang dari kuliah atau perjalanan menuju pulang kembali ke kamar
kost sekaligus studio kerjanya. Louise mencoret-coret seng dan menghasilkan
gambar yang khas. Tak lama ia kemudian bereksprimen dengan membentuk seng
tersebut menjadi karya tigadimensi. Pemahamannya terhadap media seng ini cukup
mendalam, bagaimana pada akhirnya ia menemukan hasil eksperimennya ini mencerminkan
jiwanya, terinsiprasi dari Jiwa Ketok-S. Sudjojono, bagaimana spiritnya ia
pakai sejak memungut barang-barang yang tidak terpakai ini menjadi sesuatu yang
bisa merepresentasikan jiwa yang ia maksud.
"Mengawali proses pencarian
bentuk dari sketsa dan lukisan/drawing saya sendiri. Namun tidak lepas dari
indera yang merekam bentuk-bentuk mahluk, virus, bahkan binatang yang ada di
semesta ini. Berkaki empat berbentuk corong mengimajinasikan mahluk hiprokit
yang mengikuti tuannya. Bentuk ini tidak lepas dari pengalaman visual arca/
patung yang cenderung di sembah, percaya takhyul ini merupakan sifat orang
Indonesia. Seperti yang di paparkan buku Mochtar Lubis dalam bukunya “manusia
Indonesia” ,enam sifat manusia Indonesia yaitu munafik,enggan bertanggung
jawab, feodal, percaya takhul, artistik, lemah watak. Sifat-sifat di atas
menginspirasi pada pencarian bentuk-bentuk mahluk loko sitato. "
Bagi Louise, menciptakan “mahluk”
dari bahan bekas atau sampah hasil memungut, mengutip, meniru lazimnya mahluk
peniru yaitu manusia dengan nama Loko Sitato Mahluk. Loko sitato adalah ruang
menjiplak sesuatu bentuk. Ide/gagasan Louise dalam proyek ini mengungkap hal
yang pribadi sekaligus alegoris. Misalnya, ia mengapungkan kredo "Jiwa
Ketok" itu dengan sindiran jiwa (dirinya) yang mengetok-ngetok dalam arti
sebenarnya, memukul-mukul/ketok magic. Lebih jauh gagasan itu merepresentasikan
sesuatu yang tiada menjadi ada, sesuatu yang terbuang menjadi berharga, dan
sesuatu yang asing berubah menjadi menyenangkan.
Rangkaian pameran dan program ini
diharapkan bisa menyenangkan semua pihak. Kita akan diajak mengapresiasi
karyanya, tetapi juga diajak berbagi seputar pengalamannya melalui workshop
"Toketok Celengan", dan performa musik Kaleng sekaligus penutup
pameran nanti.
Keluarga s.14 akan memulai
rangkaian program ini tanpa seremoni pembukaan. Karya-karya Henryette Louise
sudah bisa dinikmati mulai tanggal 21 Agustus hingga 21 September 2015.
Jam buka s.14: Selasa-Sabtu,
pukul 11.00 - 17.30 WIB | Minggu & Senin TUTUP.
Mari berapresiasi, kawan!
Keluarga s.14
Artist Talk
Minggu, 30 August 2015 | 13.00 -
15.00 WIB
Presentasi dan Diskusi karya
Musik Kaleng dari Henryette
Louise dkk
Terbuka untuk UMUM & Gratis
Public Workshop "TOKKETOK CELENGAN"
Jumat, 11 September 2015
Sabtu, 12 September 2015
(by registration, limited seat,
18+)
------------------------------------------------------------------------------
Henryette Louise, lahir di Blitar
(1980),
merupakan lulusan Seni Rupa STSI
(SekolahTinggi Seni Indonesia) yang saat ini berganti nama menjadi ISBI
(Institut Seni & Budaya Indonesia). Pernah menempuh studi seni rupa di SMSR
(1997-1999), Modern School of Design Yogyakarta (1999-2001). Masuk STSI awalnya
mengambil jurusan Desain Grafis pada 2002-2008, lalu mengambil jurusan Seni
Lukis pada 2011-2013. Ia juga aktif dalam kelompok seniman Invalidurban,
sebagai Konseptor Artistik. Sebagai seniman, ia cukup aktif berkarya secara
kelompok maupun perorangan.
Tentang Hibah Pameran s.14
Hibah Pameran s.14 adalah bentuk
apresiasi dan penghargaan s.14 kepada anggota perpustakaan s.14 melalui pameran
seni rupa yang mendedikasikan dirinya terhadap interaksi/kolaborasi/apresiasi
terhadap lingkungan dan masyarakat yang lebih luas. Hibah ini dimulai sejak tahun
2013/2014, kali pertama s.14 memutuskan untuk memperingati hari jadi ruang s.14
pada setiap tgl. 21 Juli setiap tahunnya. Tidak terbatas umur, terbuka untuk
Umum, lintas disiplin dan lintas generasi.
Tentang s.14
s.14 adalah ruang terbuka yang
bertujuan untuk mewadahi kegiatan yang terkait dengan seni, kehidupan, dan
berbagi melalui program pameran seni, diskusi, presentasi, dan pelatihan publik
dengan fasilitas ruang pamer alternatif dan perpustakaan, bersifat pro bono.
Berdiri sejak 21 Juli 2008.
contact person :
Unis/ Nur Khaerunnisa 0857 2267
5658
FB ; Ruang Depan
twitter : @sosiologi14
IG : sosiologi14
website : www.s14artspacelibrary.com