Selasa, 20 November 2012

Program 23 November - 25 November 2012



s.14 dan Studio Intermedia FSRD ITB

Dengan hormat mengundang anda untuk hadir pada acara presentasi dan diskusi oleh

VICTORIA CATTONI & IZUMI UEDA YUU

moderator: Heru Hikayat

Jum'at, 23 November 2012, pukul 15 - 17.00
di Galeri Soemardja FSRD ITB 
Jl. Ganesha 10 Bandung


Presentasi dan diskusi ini menampilkan dua orang seniman perempuan yang bekerja melintasi batasan-batasan tradisional 'etnik', 'budaya' dan 'bangsa'. Mereka menjadikan praktik artistik sebagai jalan masuk untuk membicarakan berbagai persoalan aktual yang ada di dalam kehidupan masyarakat kontemporer.  



Victoria Cattoni adalah seorang seniman dan peneliti independen kelahiran Australia, yang aktif menggarap proyek-proyek seni rupa dan media baru di Singapura, Indonesia, Malaysia dan Australia Utara. Lahir di Ingham, Queensland, Cattoni telah tinggal dan bekerja berpindah-pindah antara Hobart, Sydney, Darwin dan Melbourne, Australia. Ia menyelesaikan magisternya  di Charles Darwin University, Darwin, melalui riset tentang lintas-budaya tentang 'Kebaya' pada tahun 2004. Ia juga telah menyajikan karya-karyanya di sejumlah pameran dan festival internasional, antara lain di Finlandia, Lithuania dan Indonesia. Cattoni banyak memanfaatkan medium video, fotografi dan performans yang melibatkan interaksi dengan publik. Saat ini ia tinggal dan bekerja di Singapura.


Izumi Ueda Yuu lahir di Jepang, dan tinggal di Amerika Serikat sejak 1980 hingga 1990-an. Menyelesaikan pendidikan sebagai pematung di Maryland Institute College of Art, Amerika Serikat, saat ini ia tinggal di Singapura dan bekerja sebagai seniman dan pengajar di School of Art, Desing & Media, Nanyang Technological University. Aktif berpameran secara internasional, karya-karya instalasi Ueda Yuu banyak memanfaatkan material-material yang unik, namun akrab dengan kehidupan sehari-hari. Keterlibatan dengan proses penciptaan dan karakter material bagi Ueda Yuu adalah caranya untuk menjelajahi persoalan-persoalan kemanusiaan. Salah satu proyek yang tengah ia garap saat ini berhubungan dengan monumen untuk korban Tsunami di Aceh, Indonesia, dan Tohoku, Jepang. 


---------------------------------------------------------------


s.14 juga mengundang teman-teman untuk hadir pada rangkaian program s.14 pada 25 November – 25 Desember 2012 ;

PEMBUKAAN PAMERAN / OPENING EXHIBITION
" Salsa on 9 ", an installation by Victoria Cattoni
Minggu, 25 November 2012, 14.00 WIB
Pembukaan akan dibuka oleh musik performa dari ARTNONIMOUS bersama Kawan-kawan dari sebuah Orkes

Program Perpustakaan s.14 | 25 November – 25 Desember 2012
6 to 5 a drawing exhibition by Izumi Ueda Yuu
7" a video compilation by Victoria Cattoni
Kajian Pustaka | Minggu, 16 Desember 2012, 14.00 WIB
“The Spaces of Postmodernity”-readings in Human Geography on David Harvey’s essays oleh Setiaji Purnasatmoko (Kajian Pustaka Khusus anggota perpustakaan s.14)

Program Berbagi | Minggu, 23 Desember 2012, 14.00 WIB
“Kisah Hidup Menari” oleh Reza Afatar (Instruktur Tari Salsa)
Terbuka untuk UMUM dan GRATIS

Semua program di atas bertempat di s.14, Jl. Sosiologi no. 14 Komp. Perum UNPAD Cigadung BANDUNG, INDONESIA

Untuk Info lebih lanjut, lihat http://ruangdepans14.blogspot.com | email. sosiologi14@gmail.com | add FB : Ruang Depan | ph. +62 815 7373 7138

Selasa, 16 Oktober 2012

17 Oktober - 7 November 2012

LANDSCAPE #2 
by Natas Setiabudhi

17 October - 7 November 2012

@s.14,
Jl. Sosiologi no. 14 Komp. Perum UNPAD Cigadung 
Bandung 40191, West java, INDONESIA




 
Secara historis dan natural, keramik adalah bentuk yang berupa wadah / pottery yang simetris dan membulat. Aterfak keramik kuno yang didapat pun kebanyakan berupa wadah-wadah seperti mangkok, cangkir, gelas, guci atau perhiasan (manik-manik). Jadi bentuk-bentuk relatif sederhana yang mudah dibuat tangan. Selain itu memang bentuk tersebut memiliki resiko teknis pembentukan dan pembakaran yang lebih kecil dibandingkan dengan bentuk-bentuk berbidang dan bersudut, seperti bentuk kubus. Sebagaimana diketahui bahwa dalam dunia keramik fenomena seperti retak, melenting, dan belah merupakan hal yang sering dijumpai baik pada saat sebelum atau setelah dibakar. Apalagi bentuk kubus ini, resiko seperti yang telah disebutkan di atas sangat besar kemungkinannya terjadi. Dengan dasar itulah membuat kubus merupakan tantangan bagi saya. Karya ini membentuk suatu konfigurasi tertentu dari kumpulan module-module yang berbentuk dasar kubus. Selain bentuk kubus ada juga bentuk kubus yang digabungkan dengan bentuk prisma segi empat (piramida). Secara garis besar module-module ini terdiri dari 3 bentuk: positif, negatif, dan netral / polos. Kemudian masing-masing bentuk tersebut direpetisi dalam jumlah tertentu untuk dibuat sebuah konfigurasi.   




Saya memiliki ketertarikan terhadap alam sekitar. Indonesia kaya akan landscape yang eksotik, seperti persawahan, ngarai, gunung-gunung, hutan, laut, dan sebagainya.Karya ini merupakan sebuah stilasi dan metaphora dari sebuah landscape yang dilihat dari jarak cukup jauh, bahkan sangat jauh dari atas permukaan bumi, misalnya pada saat kita melihat ke bawah dari jendela pesawat udara atau hasil gambar dari citra satelit, dimana yang terlihat hanya berupa garis-garis, bidang, atau lengkungan sederhana. Dalam konteks karya ini, dibangun sebuah dialog antar 2 konfigurasi dalam sebuah ruang, kekuatan positif dan kekuatan negatif. Saya hanya mensinergikan antara bentuk module yang positif dan negatif itu dengan 2 konfigurasi yang positif dan negatif pula.  

Selain itu saya juga tertarik terhadap segala sesuatu yang terkonfigurasi secara teratur.  Dinding bata sebuah rumah atau benteng yang bagian luarnya tidak di semen (bata expose) atau susunan genting yang tersusun rapi di atap sebuah rumah sangat menginspirasi saya dalam mevisualkan karya ini.          

(September 2012, Natas Setiabudhi)


AGENDA KEGIATAN | Schedule Program




Opening | Rabu, 17 Oktober 2012, pukul. 14. 00 WIB
Artist Talk & Diskusi akan mengawali pembukaan pameran
Performa Musik dari Maya Alleznina




Program Perpustakaan s.14 ;

 6 to 5 a drawing by Irfan Hendrian



" Logical Aesthetic"

carving on acid free papers

44 x 35 x 2 cm

2012


    7" a video of HELVETICA Film

Production Credits | Produced and Directed by: Gary Hustwit | Editor: Shelby Siegel | Director of Photography: Luke Geissbuhler | Motion Graphics: Trollbäck & Co. | Additional Photography: Colin Brown, Gary Hustwit, Pete Sillen, Chris Wetton, Ben Wolf | Additional Editing: Laura Weinberg | Sound Editing: Brian Langman | Sound Mixing: Andy Kris | Sound Recordists: Nara Garber, Dan Johnson, Sam Pullen, Jorg Kidowski, Victor Horstink, Reto Stamm | Music: The Album Leaf, Battles
Caribou, Chicago Underground Quartet, El Ten Eleven, Four Tet, Kim Hiorthøy, Motohiro Nakashima, Sam Prekop | Production Assistance: Tyrone Braithwaite, Amy Harrington, Christina Ross 
www.helveticafilm.com






Kajian Pustaka "Contemporary Art : from Studio to Situation" - Claire Doherty, bersama Aminudin TH Siregar | Minggu, 21 Oktober 2012, pukul 14.00 WIB - selesai (khusus anggota perpustakaan, terbuka bagi anggota baru)






Program Publik | Public Program

27 & 28 Oktober 2012, 10.00 - 12.00 WIB
Coptic Binding Workshop bersama Irfan Hendrian
Teknik Jahit Jilid Buku, Terbuka untuk Umum
Rp. 50.000,-/orang (termasuk material, diskon 10 % untuk anggota perpustakaan s.14)

1 -4 November 2012, 10.00 - 12.00 WIB
Mural Ceramic Workshop bersama Natas Setiabudhi
Ibu-Ibu PKK Komp. UNPAD Cigadung, Terbuka untuk Umum, Rp. 50.000,-/orang (termasuk material, diskon 10 % untuk anggota perpustakaan s.14)

Informasi lebih lanjut +62 8157373 7138
email. sosiologi14@gmail.com
http://ruangdepans14.blogspot.com/




Profil Singkat | Short Profiles



Natas Setiabudhi, lahir di Bandung, 6 Agustus 1973, merupakan lulusan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB jurusan Studio Seni Keramik (1992-1997). Aktif mengikui pameran bersama sejak tahun 2000, khususnya yang berkaitan dengan bidangnya di keramik ;  Pameran Jejak Tanah dan Api, Galeri Nasional, Jakarta (2001), Pameran Seniman Keramik Muda Indonesia, Galeri Nasional Jakarta (2004),  Bandung INITIATIVE # 3 : Forming as Attitude, Galeri Roemah Roepa, Jakarta (2009), Jakarta Contemporary Ceramic Biennale # 1 : Ceramic Art : In Between, North Art Space, Jakarta (2009) , A Moment In Abstract , Gallery Canna 9th Anniversary Exhibition, Galeri Canna Jakarta (2010) dan terakhir, pada tahun 2012 ia berpartisipasi dalan Pameran Kriya Seni Indonesia 2012: Reposisi, Galeri Nasional, Jakarta, juga pameran Seni Keramik Kontemporer Indonesia: A Progress Report, Museum Seni Rupa dan Keramik, Jakarta. Ia aktif memberikan pelatihan keramik dan sehari-harinya bekerja di studio keramiknya yang terletak di Setiabudi Bandung dengan nama Kupu Keramik Studio. natasetiabudi@yahoo.com, www.butterflyceramic.blogspot.com

Irfan Hendrian, lahir di Ohio, 1987, menempuh studi di dua (2) tempat ; LASALLE College of Arts, Singapore mengambil jurusan Desain Komunikasi Visual (2006-2007) dan Wanganui School of Design di New Zealand jurusan Desain Grafis (2007-2008). Aktif berpameran sejak 2008 sampai saat ini, diantaranya ; Pivot Magazine Exhibition, Wanganui, New Zealand  (2008), Ini Perang, Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI), Bandung  (2011), ART JOG 2011 / Jogjakarta Art Fair 2011, Distraksi, Galeri Titik Oranje, Bandung (2011), Refleksi 11 Tahun Rumahproses, Rumahproses, Bandung (2012), Farewell Exhibition, Jakarta Art District (2012). Pameran Tunggal pertama “Secular World” di Asbestos Art Space, Bandung (2011) dan saat ini sedang berpameran tunggal di ViaVia Café, Yogyakarta (2012) dengan tajuk “Logical Aesthetic”. Kontak : hendrian.irfan@gmail.com



Kamis, 28 Juni 2012

GHIBLI FILM SCREENING Review

1. "PONYO, on the cliff of the sea"

Friday, 29th June 2012, 2 - 4 pm
@s.14, Jl. Sosiologi no. 14 Komp. Perum UNPAD Cigadung BDG



Tokoh utama dalam film ini adalah seekor anak ikan yang ingin menjadi manusia bernama Ponyo dan seorang anak laki-laki yang bernama Sousuke. Dalam karya-karya yang diproduseri oleh Hayao Miyazaki, Ponyo adalah karya yang tidak memiliki sisi kekerasan. Ponyo diadaptasi dari cerita anak-anak The Little Mermaid karya Hans Christian Andersen. Film ini adalah percampuran antara dunia nyata dan fantasi. Di dalamnya banyak terjadi kejadian alam yang aneh yang tidak disertai penjelasan mengapa hal itu terjadi.
Ponyo adalah anak ikan yang tinggal di laut. Pada suatu hari, dia memutuskan untuk pergi dari rumahnya dan bertualang ke dunia luar. Ponyo hampir saja terjaring oleh nelayan ikan, pada saat dia terperangkap di jaring, kepala Ponyo terbentur botol selai dan kehilangan kesadaran. Namun Ponyo bisa lolos dari jaring itu karena secara kebetulan keluar dari celah-celah jaring nelayan.
Tokoh utama dalam film ini adalah seekor anak ikan yang ingin menjadi manusia bernama Ponyo dan seorang anak laki-laki yang bernama Sousuke. Dalam karya-karya yang diproduseri oleh Hayao Miyazaki, Ponyo adalah karya yang tidak memiliki sisi kekerasan. Ponyo diadaptasi dari cerita anak-anak The Little Mermaid karya Hans Christian Andersen. Film ini adalah percampuran antara dunia nyata dan fantasi. Di dalamnya banyak terjadi kejadian alam yang aneh yang tidak disertai penjelasan mengapa hal itu terjadi.
“Sousuke” tinggal di rumah yang ada di atas tebing. Dia menemukan Ponyo di pantai, lalu dia menyelamatkan Ponyo dan mereka menjadi sahabat karib. Namun, Ponyo ditangkap oleh ayahnya, Fujimoto dan dipaksa untuk kembali ke rumahnya. Ponyo yang ingin menjadi manusia dan tinggal bersama Sousuke mencuri obat sihir milik ayahnya dan berusaha untuk kembali ke rumah Sousuke. Ponyo akhirnya berhasil menjadi manusia dan kembali tinggal bersama Sousuke namun terkena kutukan. Kutukan itu adalah, Ponyo akan hilang menjadi busa jika Sousuke memiliki perasaan kepada wanita lain.
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Ponyo


2. "PORCO ROSSO"

Saturday, 30th June 2012, 2 - 4 pm
@s.14, Jl. Sosiologi no. 14 Komp. Perum UNPAD Cigadung BDG
















"Porco Rosso" - "The Pig Crimson"-adalah orang yang beralih menjadi babi, setelah melihat tempur di Angkatan Udara Italia selama Perang Dunia I, menyebabkan kehidupan seorang pemburu hadiah soliter mengejar bajak laut udara. Seorang pilot jagoan baru Amerika, Curtis, menantang supremasi di kedua udara dan jatuh cinta dengan pemilik klub Gina indah. Ketika pesawat Porco yang turun, montir perempuan cerah bernama Fio dan seluruh keluarganya membantu membangunnya kembali dan terlibat dalam pertarungan utama antara dua pilot.



3. "My Neighbour TOTORO"

Friday, 5 July 2012, 2 - 4 pm
@s.14, Jl. Sosiologi no. 14 Komp. Perum UNPAD Cigadung BDG


Boleh dibilang, film animasi "TOTORO" ini adalah film yang paling popular untuk seri GHIBLI Studio yang dibuat oleh Hayao Miyazaki, selain film ini dapat dikonsumsi oleh publik dari kalangan anak-anak sampai dewasa, film ini juga bagus untuk dikonsumsi oleh keluarga, karena bercerita tentang sisi kekeluargaan yang mungkin bagi sebagian orang pernah mengalami atau patut dibagi dari hal-hal sederhana mengenai kepindahan atau perpindahan. Satu keluarga terdiri dari Ayah dan dua (2) anak perempuannya (Satsuke-sang kakak dan Mei-si adik) yang baru saja pindah ke tempat baru yang misterius. Tempatnya misterius karena disanalah makhluk halus yang disimbolkan dengan figur TOTORO dan teman-temannya yang menyerupai binatang berbulu, bahkan debu-debu yang menempel di rumah tersebut pun hidup seperti layaknya TOTORO tadi, digambarkan bergerombol mempunyai mata dan bermain-main.

Sedangkan Ibu dari Satsuke dan Mei sedang dirawat karena sakit di tempat yang agak jauh dari rumah mereka yang baru. Sedikit sedih karena Mei-si kecil begitu merindukan ibunya untuk beberapa saat sebelum ia bertemu si TOTORO.. 

Singkat cerita, film TOTORO ini wajib menjadi tontonan anak-anak, remaja, keluarga untuk menghargai apa artinya kehidupan, keluarga, dan hal-hal kecil yang sangat Jepang, dimana debu pun dihormati sebagai benda hidup, lalu tumbuhan yang tumbuh dengan ritual lucu dari Totoro dan teman-temannya termasuk Mei! 

Dan tidak lupa! saya menemukan mimpi saya kecil dalam film ini! :)  Ya! saya menemukan sebuah mobil dengan penampakan seekor kucing, berbulu dan bisa dinaiki! persis dengan mimpi dan imajinasi saya akan sebuah mobil yang bagus itu seharusnya berbentuk seperti boneka, berbulu , dan ya! saya menemukannya disini, si Kucing ini menjemput dan mengantar Mei-Satsuke-Totoro kemanapun mereka mau.. bahkan ada tempat penjemputannya segala, hihihi dimana Mei-Satsuke bertemu Totoro secara real disini.



Bagi yang belum pernah menonton TOTORO ini, ayo bergabung bersama kami! GRATIS dan terbuka untuk Umum! yuk? yuk? yuk?!!


Salam Hangat,

Herra Pahlasari